CSE

Loading

Jumat, 27 Desember 2013

LAPORAN PRAKTIKUM IPD : PEMILIHAN TELUR DAN HASIL OLAH


laporan praktikum ilmu pangan dasar



pemilihan telur dan hasil olah berdasarkan standar mutu bahan telur

“telur ayam KAMPUNG”







Oleh:

GOLONGAN 3

KELAS 1 A

1.  MOnica syamilla vanny   (nim : 132110125)

2.  reno yunanda   (nim :132110132)

3.  viny dwi ANDRIANTI   (nim:132110143)






kementerian kesehatan

jurusan gizi poltekkes padang

2013 

Sabtu, 21 Desember 2013

Pemilihan Bahan Pangan dan Hasil Olah Berdasarkan Standar Mutu Bahan Kacang-Kacangan


LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PANGAN DASAR

PEMILIHAN BAHAN PANGAN DAN HASIL OLAH BERDASARKAN STANDAR MUTU KACANG-KACANGAN
“KACANG HIJAU, TEPUNG KEDELE DAN TEPUNG HUNKWE”


Oleh:
GOLONGAN 3
KELAS 1 A
MONICA SYAMILLA VANNY (NIM : 132110125)
RENO YUNANDA (NIM :132110143)
VINY DWI ANDRIANTI (NIM:132110132)








KEMENTERIAN KESEHATAN
JURUSAN GIZI POLTEKKES PADANG
2013

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PANGAN DASAR

Judul Praktikum : Pemilihan Bahan Pangan dan Hasil Olah Berdasarkan Standar Mutu Bahan Kacang-Kacangan

Topik Praktikum : Kacang Hijau
Tepung Kedele
Tepung Hunkwe

Praktek ke / Gol : 7 (tujuh) / 3

Hari/Tanggal : Selasa/22 Oktober 2013

Tujuan Praktikum : 1. Mampu menentukan persamaan dan perbedaan jenis kacang-kacangan berdasarkan ciri-ciri yang ada
2. Mampu menentukan mutu kacang-kacangan dan hasil olahannya

Tinjauan Pustaka : Kacang-kacangan telah lama dikenal sebagai sumber protein yang saling melengkapi dengan biji-bijian, seperti beras dan gandum. Komoditi ini juga ternyata potensial sebagai sumber zat gizi lain selain protein, yaitu mineral, vitamin B, karbohidrat kompleks dan serat makanan. Disamping diolah secara tradisional dengan direbus, dikukus, dan disayur, sebenarnya potensi penggunaannya sangat luas untuk menghasilkan produk baru. Misalnya sebagai bahan baku tepung campuran (flour mix) yang dapat digunakan dalam pembuatan berbagai produk pangan, termasuk makanan bayi. Kacang-kacangan dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi lain bagi masyarakat di negara maju dan negara berkembang. Karena kandungan seratnya tinggi, maka kacang-kacangan juga dapat dijadikan sumber serat. Selain sebagai sumber serat dan protein nabati yang baik, peneliti belum bisa menjelaskan bagaimana mekanisme kacang dalam menurunkan kolesterol. Salah satu teori menyebutkan, kandungan fitosterol yang secara alami terdapat dalam kacang akan mencegah penyerapan kolesterol oleh tubuh. Kacang-kacangan merupakan bahan makanan yang murah dan mudah didapat. Buncis, kacang merah, kacang polong, atau kacang kedelai, bila diolah menjadi berbagai jenis makanan. Selain dibuat sayur, kacang-kacangan juga nikmat bila disantap dengan cara direbus. Maka, tak ada alasan untuk meniadakan pangan ini dalam menu harian kita. Jenis kacang apa yang dikonsumsi sebenarnya tak terlalu penting, meski kandungan nutrisi dan lemak pada kacang berbeda-beda tergantung jenisnya.

Bahan : (berat untuk masing-masing bahan 100 gr dan tepung 25 gr)
Kacang Hijau
Tepung Kedele
Tepung Hunkwe

Alat : sendok makan, cangkir, gelas belimbing, jangka sorong

Prosedur Praktikum : 1. Golongkan jenis bahan makanan di atas berdasarkan daya tahan, FAO, Asal, dan DKBM
2. Warna dan bentuk
Catat warna setiap bahan dan gambar bentuk secara utuh
3. Ukuran
Ukur panjang, lebar dan tebal menggunakan jangka sorong (3 biji utuh dan ambil rata-ratanya)
4. Timbang sebanyak 100 butir utuh kacang-kacangan dan nyatakan dalam gram/100 butir
5. Timbang sebanyak 100 gram dan nyatakan dalam URT (Ukuran Rumah Tangga) seperti sendok makan (sdm), cangkir, gelas, dan sebagainya.
6. Densitas Kamba
Masukkan bahan ke dalam gelas ukur sampai volume 100 ml (usahakan pengisian betul-betul padat) kemudian timbang dan nyatakan densitas kamba dalam gram/ml
7. % Berat Utuh
Timbang 50-100 gr bahan, pilih yang utuh dan timbang berat yang utuh.
% Berat Utuh= (Berat Utuh)/(Berat Awal)×100%
8. Rasio Pengembangan
Ukur panjang, lebar/tebal kacang-kacangan, kemudian masukkan ke dalam air mendidih dan biarkan mendidih selama 5 menit kemudian angkat. Ukur panjang, lebar/tebal setelah di masak.
Rasio Pengembangan=((panjang⁄lebar)⁄tebal bahan setelah di masak)/((panjang⁄lebar)⁄tebal awal)
9. Catat perbedaan dari tepung-tepungan dari segi warna, aroma, kehalusan.
10. Buat laporan dengan format seperti pada lampiran

Hasil Praktikum :
Nama Bahan Penggolongan Berdasarkan
Daya Tahan FAO Asal DKBM
Kacang Hijau Tahan Kacang-kacangan Asal Nabati Kacang-kacangan dan hasil olahannya
Tepung Kedele Agak tahan Kacang-kacangan Asal Nabati Kacang-kacangan dan hasil olahannya
Tepung Hunkwe Agak tahan Kacang-kacangan Asal Nabati Kacang-kacangan dan hasil olahannya

Nama Bahan Warna Aroma Kehalusan Gambar Bentuk Ukuran Berat/ 100 butir Densitas Kamba % Berat Utuh
Kacang Hijau Hijau Tidak ada kasar p=0,5 mm
l=0,37 mm
t=0,4 mm 5 gram 71 gram/ 100 ml 90%
Tepung Kedele Coklat Muda Khas kedele Halus - - 76 gram/ 100 ml -
Tepung Hunkwe Putih Bersih Khas kacang hijau Sangat halus - - 55 gram/ 100 ml -

Nama Bahan/100 gr Ukuran Rumah Tangga
Sendok makan (sdm) Cangkir Gelas belimbing
Kacang Hijau 8,5 ¾ ½
Tepung Kedele 17 1½ ¾
Tepung Hunkwe 12 ¾ ½

Nama Bahan Rasio Pengembangan
Awal Akhir Rasio
p l t p l t p l t
Kacang Hijau 0,5 0,36 0,4 0,7 0,4 0,5 1,4 1,1 1,25

Pembahasan : Pada pratikum ini kita dapat membedakan warna, ukuran, dan bentuk dari kacang-kacangan dan hasil olahannya. Perbedaan ukuran kacang bisa diukur menggunakan jangka sorong. Pada pengukuran kacang hijau di dapatkan hasil p=0,5 ; l=0,37 ; t=0,4. Mencari rasio pengembangannya yaitu dengan cara merebus kacang selama 5 menit dalam air mendidih, setelah itu diukur kembali dan didapatkan hasil kacang hijau p=1,4 ; l=1,1 ; t=1,25. Selanjutnya pengukuran densitas kamba dengan cara memasukan masing-masing bahan kedalam gelas ukur 50ml 2 kali. Dan didapatkan hasil kacang hijau 71 gr/100 ml, tepung kedele 76 gr/100ml , tepung hunkwe 55 gr / 100 ml. Dan ukuran kacang-kacangan dalam URT. Kacang hijau 100ml = 8,5 sdm ; ¾ cangkir ; ½ gelas belimbing. Tepung kedele 100ml = 17 sdm ; 1 ½ cangkir ; ¾ gelas. Tepung hunkwe 100ml = 12 sdm ; ¾ cangkir ; ½ gelas belimbing.

Kesimpulan : Dari hasil pengamatan yang kami lakukan kemarin, kami dapat mengetahui berbagai macam jenis kacang-kacangan seperti : kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, dan dari masing-masing kacang-kacangan tersebut mempunyai hasil olahan seperti : tahu, kecap manis, tempe, kacang asin, kacang kedelai goreng, dan lain sebagainya. Dari masing-masing kacang-kacangan tersebut mempunyai warna yang berbeda-beda, begitu juga dengan rasa dan aroma dari kacang-kacangan tersebut. Dan kami dapat mengetahui macam-macam perbedaan yang telah kita lakukan kemarin pada kacang-kacangan tersebut.

Daftar Pustaka :
Indonesia. Depkes RI (1967). Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta:Bhatara
Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:Gramedia Pustaka.

Rabu, 18 Desember 2013

TAKARAN DALAM RESEP MASAKAN

TAKARAN DALAM RESEP MASAKAN


Seringkali dalam resep masakan kita menemukan satuan ukuran bahan-bahan yang tidak familiar, apalagi bagi pemula seperti aku ini, yang kadang kalo masak pake ilmu kira2…heheheh. Kmrn browsing2 dah soal takaran dalam resep masakan, biar jelas, dan biar tambah mantab rasa masakannya, jadi ga pake ilmu “kira-kira” lagi.
Beberapa takaran yang biasa digunakan dalam resep masakan baik nasional maupun internasional….moga bermanfaat (dirangkum dari berbagai sumber)


*Singkatan-singkatan dalam takaran*
@ sdm = sendok makan
@ sdt = sendok teh
@ gr = gram
@ kg = Kilogram
@ btg = batang
@ bks = bungkus
@ btr = butir
@ ml = mililiter


*Ukuran takaran dengan Cup*
1 cup = 1 cangkir = 16 sdm
1 sdm = 15 gram
1 cup = 250 cc = 250 ml
Tepung terigu 1 cup = 140 gram
Gula pasir 1 cup = 225 gram
Gula halus 1 cup = 160 gram
Gula palem 1 cup = 140 gram
Maizena 1 cup = 125 gram
Sagu/kanji 1 cup = 125 gram
Tepung beras 1 cup = 110 gram
Tepung roti 1 cup = 115 gram
Almond bubuk 1 cup = 170 gram
Kismis 1 cup = 190 gram
Kenari cincang 1 cup = 150 gram
Mete cincang 1 cup = 160 gram
Havermout 1 cup = 90 gram
Mentega/Margarine 1 cup = 200 gram
Minyak goreng 1 cup = 220 gram
Coklat bubuk 1 cup =112 gram


1 cup
• Gula pasir = 225 gram
• Gula bubuk = 110 gram
• Gula merah padat = 200 gram
• Gula palem = 140 gram
• Mentega / margarine = 225 gram
• Coklat bubuk = 80 gram
• Tepung terigu = 140 gram
• Tepung maizena = 125 gram
• Tepung beras = 110 gram
• Tepung roti = 115 gram
• Tepung sagu / kanji = 125 gram
• Minyak goreng = 220 gram
• Almond bubuk = 170 gram
• Kenari cincang= 150 gram
• Havermout = 90 gram
• Kismis = 190 gram



*Ukuran Gelas Belimbing*
1 gelas tepung terigu = 130 gr
1 gelas gula pasir = 230 gr
1 gelas gula halus = 180 gr
1 gelas mentega = 210 gr
1 gelas air/ susu encer = 250 cc


*Ukuran Sendok Makan*
1 sdm peres = 3 sdt
1 sdm peres gula pasir = 15 gr
1 sdm peres gula halus = 12 gr
1 sdm peres tepung terigu = 8 gr
1 sdm peres maizena = 12 gr
1 sdm peres margarin = 15 gr


1 sendok makan
• Gula pasir = 20 gram
• Gula bubuk = 10 gram
• Gula merah padat = 15 gram
• Mentega / margarine = 15 gram
• Cokelat bubuk = 5 gram
• Tepung terigu = 10 gram
• Tepung maizena = 12 gram
• Tepung tapioka = 15 gram
• Tepung beras = 15 gram
• Garam = 10 gram


Ukuran dasar / Ukuran volume bahan :
• 1 liter = 1000 cc = 1000 ml
• 1 ml = 1 cc
• 1 gelas (cup) = 250 cc = 250 ml
• 100 cc = 6 2/3 sendok makan
• 1 sendok teh = 5 cc = 5 ml
• 1 sendok makan = 15 cc = 15 ml


Ukuran Amerika :
• 1 pound = 16 ounces = 454 gram / 1 kilogram = 2 pon
• 1 once = 28 gram / 1 ons = 100 gram
• 1 kilogram = 2,2 pounds
• 1 quart = 2 pints = 960 ml
• 1 pints = 2 cups = 480 ml
• 1 galon = 4 quarts = 3,8 liter


Ukuran berat bahan :
1 sendok makan
• Gula pasir = 20 gram
• Gula bubuk = 10 gram
• Gula merah padat = 15 gram
• Mentega / margarine = 15 gram
• Cokelat bubuk = 5 gram
• Tepung terigu = 10 gram
• Tepung maizena = 12 gram
• Tepung tapioka = 15 gram
• Tepung beras = 15 gram
• Garam = 10 gram


1 cup
• Gula pasir = 225 gram
• Gula bubuk = 110 gram
• Gula merah padat = 200 gram
• Gula palem = 140 gram
• Mentega / margarine = 225 gram
• Coklat bubuk = 80 gram
• Tepung terigu = 140 gram
• Tepung maizena = 125 gram
• Tepung beras = 110 gram
• Tepung roti = 115 gram
• Tepung sagu / kanji = 125 gram
• Minyak goreng = 220 gram
• Almond bubuk = 170 gram
• Kenari cincang= 150 gram
• Havermout = 90 gram
• Kismis = 190 gram


1 gelas belimbing
• Tepung terigu = 130 gram
• Gula pasir = 230 gram
• Gula Bubuk = 180 gram
• Mentega / margarine = 210 gram


Telur
• 1 kilogram telur = 16 butir telur
• 1 butir telur = 62,5 gram
• 1 kuning telur = 16 gram
• 1 putih telur = 46,5 gram


Bawang merah & putih
• 1 siung bawang = 6 – 8 gram
• 15 siung bawang = 100 gram
• 30 siung bawang = 250 gram


Selasa, 10 Desember 2013

Definisi gizi

NUTRISI ATAU GIZI  


         Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA).

       Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.

        Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, dimana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.

        Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini. Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C.